Minggu, 16 Mei 2010

PERAN DAN FUNGSI BIDAN

PERAN DAN FUNGSI BIDAN
BY: Sunanto, SKM


A. Peran Bidan Dan Fungsi Bidan
1. Peran Sebagai Pelaksana
Sebagai pelaksana ,bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu:
a. Tugas Mandiri
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan :
• Mengkaji status kesehatan utuk memenuhi kebutuhan asuhan klien.
• Menentukan diagnosa.
• Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi.
• Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.
• Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan.
• Membuat rencana tindakan lanjut kegiatan/tindakan.
• Membuat catatan dan laporan kegiatan/tindakan.
2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pranikah dengan melibatkan klien:
• Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita dalam masa prnikah.
• Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar.
• Menyusun rencana tindakan/layanan sebagai proritas dasar bersama klien.
• Melaksanakan tindakan/layanan sesuai dengan rencana.
• Mengevaluasi hasil tindakan/layanan yang telah diberikan bersama klien.
• Membuat rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien.
• Membuat catatan dan pelaporan asuhan kebidanan.
3) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal :
• Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan kehamilan
• Menentukan diagnosa kebidanan dan kebutuhan keadaan hamil
• Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan prioritas masalah
• Melaksanakan rencana asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah disusun
• Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan bersama klien
• Membuat pencatatan dan laporan asuhan kebidanan yang telah diberikan
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga :
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa pesalinan
• Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa persalinan
• Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan rencana yang telah disusun
• Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan
• Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan sesuai dengan prioritas
• Membuat pencatatan asuhan kebidanan
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir :
• Mengakaji status kesehatan pad byi baru lahir dengan melibatkan keluarga
• Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
• Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas
• Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah dibuat
• Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan
• Membuat rencana tindak lanjut
• Membuat pencatatan dan pelaporan yang telah diberikan
6) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien/keluarga :
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas
• Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
• Menyusun rencana asuhan kebidanan berdasarkan prioritas masalah
• Melaksanakakn asuhan kebidanan sesuia dengan rencana
• Mengevaluasi bersamam klien asuhan kebidanan yang telah diberikan
• Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien
• Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan
7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga berencana :
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
• Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan pada masa nifas
• Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai prioritas
• Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai prioritas
• Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah diberikan
• Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien
• Membuat pencatatan dan pelaporan
Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam masa klimakterium dan menopause :
• Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan asuhan klien
• Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan
• Menyusun rencana asuhan sesuia prioritas maslah bersma klien
• Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana
• Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
• Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan
9) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga :
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita
• Menentukan diagnosa dan prioritas masalah
• Menyususn rencana asuhan sesuai dengann rencana
• Melaksanakan asuhan sesuai dengan rencana
• Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
• Membuat rencana tindak lanjut
• Membuat catatan dan laboran asuhan

b. Tugas Kolaborasi/Kerjasama
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsí kolaboarasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
• Mengkaji masalah yang berkaiatan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindkaan kolaborasi
• Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien
• Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan dengan melibatkan klien
• Mengevaluasi hasil tindakan yang telah diberikan
• Menyususn rencana tindak lanjut bersama klien
• Membuat pencatatan dan pelaporan
2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
• Mengkaji kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongna pertama dan tindakan kolaborasi
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratan pada kasus resiko tinggi
• Menyusun rencana asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas
• Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
• Membuat rencana tindak lanjut bersama klien
• Membuat catatan dan laporan
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
• Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatan
• Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Mengevaluasi hasil asuhan kebdianan dan pertolongan pertama pada ibu hamil dengan resiko tinggi
• Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga
• Membuat catatan dan laporan
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi denga melibatkan klien dan keluarga.
• Mengkaji kebutuhan asuhan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatdaruratan
• Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibi masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan kegawatdaruratan
• Melaksanakan asuhan kebidanan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan dan pertolongan pertama
• Menyusun rencana tindak lanjut bersama keluarga/klien
• Membuat catatan dan laporan
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatan yang memerlukan tindakan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebdianan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memelurkan tindakan kolaborasi
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan kegawat daruratan
• Menyusun rencanan asuhan kebidanan pada bayi, baru lahir dengan resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama telah diberikan
• Menyusun rencanan tindakan lanjut bersamam klien/keluarga
• Membuat catatan dan laporan
6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga
• Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakakn kolaborasi
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan factor resiko dan keadaan kegawatan
• Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas
• Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama yang telah diberikan
• Menyusun rencana tindak lanjut bersamam klien/keluarga
• Membuat catatan dan laporan

c. Tugas Rujukan
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebdianan yang memerlukan tindakan di luar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan
• Menentukan diagnosa, prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga
• Mengirim klien untuk keperluan intervensí lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan dokumentasian
• Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan
• Mengkaji kebutuhan asuhan kebdianan melalui konsultasi dan rujuakn pada ibu hamil
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas
• Memberikan pertolongan pertama pada kasusu yang memerlukan rujukan
• Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
• Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
• Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga
• Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
• Menentukan diagnosaa, prognosa dan prioritas
• Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
• Mengirim klien untuk intervensi lebih lanjut kepda petugas/instansi pelayanan kesehatan yang berwenang
• Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan
4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas ddengan penyulir tertentu dengan kegawatan dengan melibatkan klien dan keluarga
• Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan
• Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah
• Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
• Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
• Membuat catatan dan laporan serta serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukana konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga
• Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada bayi baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan
• Memerlukan diagnosa, prognosa dan prioritas masalah
• Memberikan pertolongan pertama pada kasusu yang memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan tindakan
• Mengirim klien kepada institusi pelayanan kesehatan yang berwenang
• Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujuan dengan melibatkan klien/keluarga
• Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan
• Menerima diagnosa dan prioritas
• Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan
• Mengirim klien kepada petugas/institusi pelayanan kesehtaan yang berwenang
• Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan

2. Peran Sebagai Pengelola
1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien.
• Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
• Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat
• Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB
• Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB
• Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.
• Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanana praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok profesi
• Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
• Bekerjasama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut
• Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan masyarakat
• Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
• Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan

3. Peran Sebagai Pendidik

1) Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
• Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyululuhan kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan KB
• Bersama klien dan pihak terkait menyususn rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
• Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah disusun
• Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan jangka panjang melibatkan unsur-unsur yang terkait termasuk masyarakat
• Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan program di masa yang akan datang
• Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis

2) Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat berkerjanya.
• Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa
• Menyusun rencana latihan dan bimbingna sesuai dengan hasil pengkajian
• Menyiapkan alat, AVA dan bahan untuk keperluan latihan bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun
• Melaksanakan pelatihan dukun, kader sesuai dengan rencana yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait
• Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup kerjanya
• Menggunakan hasil evalusi untuk meningkatkan program bimbingna
• Mendokumentasikan semua kegiatan temasuk hasil evaluasi pelatihan dan bimbingna secara sistematis dan lengkap

4. Peran Sebagai Peneliti

Melakukan investigasi atau penelitian dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara kelompok.
• Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
• Menyusun rencana kerja pelatihan
• Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
• Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
• Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
• Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan

B. Praktik Profesional Bidan
Bidan adalah profesi yang diakui baik secara nasional maupun internasional. Untuk dapat memahami makna dari “Praktik Profesional Bidan”, kita harus kembali mengkaji pengertian bidan.
Beberapa hal penting yang dapat diambil dari pengertian bidan adalah :
 Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui di suatu negara, jadi seseorang yang mempunyai keterampilan menolong persalinan yang didapat dari pengalaman bukan disebut bidan.
 Mendapatkan ijin untuk menjalankan praktik, walaupun seseorang itu telah menjadi bidan.
Praktik Bidan adalah Serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga dan masyarakat).
Praktik Kebidanan adalah Penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan/asuhan kebidanan kepada klien dengan pendekatan manajemen kebidanan
 Bidan mempunyai tugas penting dalam•memberikan bimbingan, asuhan dan penyuluhan, termasuk tindakan preventif, pendeteksian kondisi abnormal, mengupayakan kegawatdaruratan, tugas ini ditujukan untuk wanita hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, anak dan wanita pada masa interval. Dalam praktiknya bidan harus bertindak professional karena bidan adalah suatu profesi dan mempunyai ciri-ciri sebagai suatu jabatan professional. Ciri-ciri tersebut yaitu :
 Bidan dituntut punya kecakapan kerja (keahlian) dalam kebidanan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
 Keahlian bidan didasari wawasan keilmuan yang mantap, bukan karena proses pembiasaan.
 Bidan dituntut berwawasan sosial yang luas sehingga pilihan jabatan serta kerjanya didasari oleh kerangka nilai tertentu, bersikap positif tehadap jabatan dan perannya, dan bermotivasi serta berusaha untuk berkarya sebaik-baiknya. Hal ini mendorong pekerja professional yang bersangkuatan untuk selalu meningkatkan atau menyempurnakan diri serta karyanya. Orang tersebut secara nyata mencintai profesinya dan memeliki ethos kerja yang tinggi.
 Bidan memiliki kode etik yang harus dipatuhi sehingga menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggungjawab sosial pekerja professional tersebut.

Dalam menjalankan praktik kebidanan, bidan harus mempunyai landasan dasar yang harus dipegang, yaitu Falsafah Kebidanan dan paradigma kebidanan.
Falsafah kebidanan yang dimaksud adalah :
 Sebagai bangsa Indonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila, seorang bidan menganut filosofi yang mempunyai keyakinan didalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psiko-sosio-kultutal dan spiritual yang unik.
 Manusia terdiri dari pria dan wanita kemudian menikah dan mempunyai anak dan membentuk keluarga.
 Keluarga-keluarga yang berada di suatu wilayah membentuk masyarakat, masyarakat Indonesia terhimpun dalam kesatuan bangsa Indonesia
 Setiap individu berhak mendapat pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan.
 Individu berhak menentukan nasib sendiri, mendapatkan informasi yang cukup dan untuk berperan disegala aspek pemeliharaan kesehatannya.
 Persalinan adalah proses alamiah, peristiwa normal, namun bila tidak dikelola dengan baik berubah menjadi abnormal
 Setiap individu berhak untuk dilahirkan secara sehat
 Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga yang butuh persiapan
 Kesehatan ibu periode reproduksi dipengaruhi oleh ibu, lingkungan dan pelayanan kesehatan.
Selain itu bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang professional harus berpegang teguh pada paradigma bidan.

KESIMPULAN
Peran dan Fungsi Bidan :
Sebagai pelaksana,pengelola, pendidik dan peneliti
Sebagai pelaksana ada tiga tugas, madiri, kolaborasi dan rujukan, Ketiga tugas ini berbeda sasaran (klien/pasien)
Sebagai pengelola bidan harus dapat mengembangkan pelayanan dasar kesehatan dan bekerja dgn tim untuk melaksanakan program kes
Sebagai pendidik, bidan memberi penyuluhan dan pendidikan kes
Sebagai peneliti, bidan dapat melakukan investigasi baik secara mandiri ataupun tim
Praktik profesional bidan, memenuhi kriteria berikut :
Dilakukan oleh bidan yang bermendapatkan ijin
Bidan harus memenuhi ciri jabatan profesional
Harus memegang landasan dasar praktik kebidanan yi ; Falsafah Kebidanan dan Paradigma Kebidanan