Selasa, 16 Maret 2010

cara belajar orang dewasa

Cara belajar orang dewasa
BY:
Sunanto, SKM

Memahami Pendidikan dan Belajar Orang Dewasa


Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi adalah ilmu tentang memimpin atau membimbing orang dewasa atau ilmu mengajar orang dewasa. Pendidikan orang dewasa berbeda dengan konsep pendidikan untuk anak-anak, yang sering disebut dengan istilah pedagogi.

Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.

Perbedaan Orang Dewasa dan Anak-anak

Terdapat 4 (empat) konsep untuk membedakan antara orang dewasa dan anak-anak, yaitu

(1) konsep diri,
(2) konsep pengalaman,
(3) konsep kesiapan belajar, dan
(4) konsep perspektif waktu atau orientasi belajar.

Menurut konsep diri orang disebut dewasa, jika orang tersebut (1) mampu mengambil keputusan bagi dirinya, (2) mampu memikul tanggung jawab, dan (3) sadar terhadap tugas dan perannya.

Adapun menurut konsep pengalaman orang dewasa adalah kaya dengan pengalaman, tidak seperti botol yang kosong atau lembaran kertas yang bersih. Konsep kesiapan belajar menekankan bahwa orang disebut dewasa kalau sadar terhadap kebutuhannya dan kesadaran terhadap kebutuhan inilah yang akan menjadi sumber kesiapan untuk belajar. Sedangkan menurut konsep perspektif waktu atau orientasi belajar adalah bahwa orang dewasa belajar berpusat pada persoalan yang dihadapi sekarang, yaitu bagaimana menemukan masalah sekarang dan memecahkannya sekarang juga. Jadi, belajar sekarang untuk digunakan sekarang, bukan belajar sekarang untuk bekal masa datang.

Dalam andragogi terdapat hubungan timbal balik di dalam transaksi belajar-mengajar, di mana hubungan pengajar dan pelajar adalah hubungan yang saling membantu. Dalam pedagogi terdapat hubungan ketergantungan (dependent) dari murid kepada guru, di mana hubungan guru dan murid adalah hubungan yang bersifat memerintah.

Dalam andragogi komunikasi banyak arah dipergunakan oleh semua yang hadir (pengajar dan pelajar) sebagai warga belajar, di mana pengalaman dari semua yang hadir dinilai sebagai sumber untuk belajar. Dalam pedagogi komunikasi satu arah terjadi antara guru dan murid, di mana pengalaman guru dinilai sebagai sumber utama untuk belajar.

Dalam andragogi pelajar mengelompokkan dirinya berdasarkan minat, di mana pengajar memfasilitasi untuk membantu pelajar menentukan kebutuhan belajarnya. Dalam pedagogi murid di-kelompokkan berdasarkan tingkatan atau kelas, di mana guru menyusun kurikulum untuk setiap tingkatan atau kelas tersebut.

Dalam andragogi belajar berorientasi pada pemecahan masalah, yaitu belajar sambil bekerja pada persoalan sekarang untuk dipergunakan sekarang juga. Dalam pedagogi orientasi belajarnya adalah pada mata pelajaran yang dipelajari oleh murid sekarang untuk bekal hidup di masa mendatang.

Gaya Pembelajaran Orang Dewasa

Gaya pembelajaran adalah gambaran kegiatan-kegiatan yang paling cocok dilakukan seseorang untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam pembelajaran. Identifikasi gaya pembelajaran dilakukan dengan mengisi instrumen penilaian gaya pembelajaran. Pada umumnya setiap orang memiliki semua jenis gaya pembelajaran, namun akan ada jenis gaya pembelajaran yang dominan yang akan digunakan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dalam pembelajaran.

Ciri-ciri gaya pembelajaran tergantung (dependent) adalah sebagai berikut.

Pengajar menyampaikan materi sajiannya dengan baik sekali, biasanya menggunakan metode kuliah dengan menggunakan alat peraga dan memberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab.

Pengajar merencanakan secara detail semua kegiatan pembelajaran.
Pengajar merancang dan mengorganisasi pembelajaran, kemudian menjelaskannya kepada para pelajar.
Pengajar yang menetapkan materi yang diperlukan dalam pelajar.
Pelajar akan senang apabila pengajar menyajikan materinya dengan kuliah dan demonstrasi.
Pengajar memberitahukan hal-hal yang benar atau yang salah menurut pendapatnya.

Pengajar melakukan kontrol yang ketat terhadap diskusi yang akan dilakukan oleh pelajar sehingga waktu dapat dipergunakan dengan baik.
Pengajar memikul tanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pembelajaran.
Pelajar menyerahkan sepenuhnya kepada pengajar mengenai jawaban pertanyaan atau hal-hal yang dianggapnya paling benar yang menyangkut materi pembelajaran.
Pengajar memutuskan apakah pelatihan dianggap berhasil atau gagal.
Ciri-ciri gaya pembelajaran kerja sama (collaborative) adalah sebagai berikut.

Pengajar ikut bersama-sama dengan para pelajar dalam kegiatan pembelajaran.

Pengajar bersama-sama dengan para pelajar bertanggung jawab terhadap penetapan materi pembelajaran.

Peran utama pengajar adalah mendorong para pelajar agar dapat bekerja sama, mengembangkan alternatif-alternatif, dan mengarah-kan mereka untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Pengajar sebaiknya menerima ide atau pendapat para pelajar, walaupun sebenarnya dia tidak setuju.

Pengajar hendaknya membagi tanggung jawab bersama-sama dengan para pelajar untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Pengajar memberikan kesempatan kepada pelajar untuk memberikan komentar dan mengungkapkan kebutuhan mereka untuk menyempurnakan program pendidikan.

Pengajar mengharapkan para pelajar dapat beradu pendapat dengannya.

Para pelajar diikutsertakan dalam penyusunan rencana pembelajaran.

Pengajar membantu para pelajar agar mereka dapat menentukan materi pembelajaran termasuk topik-topik yang akan dipelajari.

Pelajar bersama-sama dengan pengajar menentukan apakah pembelajaran bermanfaat atau tidak, apabila tidak bermanfaat, kemudian diputuskan langkah-langkah apa yang akan diambil mereka.

Mengenal Corak Kepribadian Orang Dewasa

Mengenal corak kepribadian seseorang merupakan faktor penentu keberhasilan interaksi kegiatan pembelajaran dalam pendidikan orang dewasa. Interaksi antarwarga belajar adalah inti dari kegiatan pembelajaran dalam pendidikan orang dewasa. Interaksi antarwarga belajar akan terjadi apabila ada kontak dan komunikasi di antara mereka

Ada empat dimensi yang menentukan corak kepribadian seseorang, yaitu sebagai berikut.
1. Dimensi 1 : Tertutup (T) – Terbuka (B).
2. Dimensi 2 : Idealis (I) – Praktisi (P).
3. Dimensi 3 : Perasa (R) – Pemikir (F).
4. Dimensi 4 : Mediator (M) – Kontroler (K).

Segi Kuat dan Segi Lemah Kepribadian Orang Dewasa

Dari berbagai corak dimensi kepribadian orang dewasa, terdapat nilai-nilai atau segi kekuatan dan nilai-nilai atau segi kelemahan. Hal ini menggambarkan bahwa setiap manusia memiliki sisi kuat dan sisi lemah, tidak ada yang sempurna.
Dalam berinteraksi, kekuatan seseorang diharapkan dapat menutup kelemahan orang lain sehingga tercipta hubungan yang harmonis tanpa ada perselisihan.

Suasana Pembelajaran Orang Dewasa

Untuk menciptakan pembelajaran orang dewasa yang efektif dan efisien diperlukan suasana yang menggambarkan berikut ini.
1. Kumpulan manusia aktif.
2. Saling hormat menghormati.
3. Saling menghargai.
4. Saling mempercayai.
5. Penemuan diri.
6. Tidak mengancam.
7. Keterbukaan.
8. Mengakui corak kepribadian.
9. Membenarkan adanya perbedaan.
10. Mengakui hak.
11. Untuk melakukan penilaian bersama.

Untuk menciptakan suasana pembelajaran orang dewasa yang efektif dan efisien perlu diterapkan prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa dan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa.

Prinsip Pendidikan Orang Dewasa

Untuk menciptakan suasana pembelajaran orang dewasa yang efektif dan efisien perlu diterapkan sepuluh prinsip pendidikan orang dewasa, yaitu sebagai berikut.
1. Prinsip kemitraan.
2. Prinsip pengalaman nyata.
3. Prinsip kebersamaan.
4. Prinsip partisipasi.
5. Prinsip keswadayaan.
6. Prinsip kesinambungan.
7. Prinsip manfaat.
8. Prinsip kesiapan.
9. Prinsip lokalitas.
10. Prinsip keterpaduan.

Prinsip Belajar Orang Dewasa

Untuk menciptakan suasana pembelajaran orang dewasa yang efektif dan efisien perlu diterapkan sebelas prinsip belajar orang dewasa, yaitu sebagai berikut.
1. Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila dia secara penuh mengambil bagian dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran.
2. Orang dewasa akan belajar dengan baik apabila materinya menarik bagi dia dan ada kaitannya dengan kehidupannya sehari-hari.
3. Orang dewasa akan belajar dengan sebaik mungkin apabila apa yang dipelajari bermanfaat dan dapat diterapkan.
4. Dorongan semangat dan pengulangan terus-menerus akan membantu orang dewasa untuk belajar lebih baik.
5. Orang dewasa akan belajar sebaik mungkin apabila dia mempunyai kesempatan yang memadai untuk mengembangkan pengetahuannya, sikapnya dan keterampilannya.
6. Proses belajar orang dewasa dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman yang lalu dan daya pikirnya.
7. Saling pengertian yang lebih baik akan membantu pencapaian tujuan pembelajaran.
8. Orang dewasa akan lebih banyak belajar dari situasi kehidupan nyata.
9. Orang dewasa tidak dapat memusatkan perhatian untuk waktu yang lama kalau hanya mendengar saja.
10. Orang dewasa mencapai retensi tertinggi melalui kombinasi kata-kata dan visual.
11. Orang dewasa akan cenderung mengulang kembali perilaku yang dipuji.

Mengajar Orang Dewasa

Hakikat Pendidik dalam Pendidikan Orang Dewasa Pendidik dalam pendidikan orang dewasa pada hakikatnya adalah pendamping belajar dari orang dewasa yang:
tidak dapat dipisahkan dari situasi kehidupan nyata;
• penuh dengan pengalaman;
• penuh dengan tanggung jawab;
• mampu mengambil keputusan yang paling baik bagi dirinya;
• sadar terhadap tugas dan perannya;
• sadar dan mengerti akan kebutuhannya;
• selalu ingin menjawab tantangan yang dihadapinya;
• selalu ingin memperbaiki kualitas kehidupannya;
• selalu terikat pada kehidupan masyarakatnya atau kelompoknya;
• ingin mandiri untuk menemukan dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya;
• belajar sekarang untuk dipergunakan sekarang juga.

Pemandu dalam Pendidikan Orang Dewasa

Ciri-ciri pemandu dalam pendidikan orang dewasa adalah sebagai berikut.
• Menjadi anggota kelompok yang diajar.
• Mampu menciptakan iklim pembelajaran yang baik.
• Mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, rasa pengabdian dan idealisme untuk kerjanya.
• Memikirkan orang lain.
• Menyadari kelemahannya, mampu mengembangkan tingkat keterbukaan, kekuatannya dan tahu di antara kekuatan yang dimiliki dapat menjadi kelemahan pada situasi tertentu.
• Dapat melihat permasalahan dan menentukan pemecahannya.
• Peka dan mengerti perasaan orang lain lewat pengamatannya.
• Mengetahui bagaimana meyakinkan dan memperlakukan orang.
• Selalu optimis dan mempunyai iktikad baik terhadap orang lain.
• Menyadari bahwa perannya bukan mengajar, tetapi menciptakan iklim untuk belajar.
• Menyadari bahwa segala sesuatu mempunyai segi positif dan negatif.
• Sikap pemandu dalam pendidikan orang dewasa adalah:
• Tidak berusaha menonjolkan diri.
• Selalu berusaha memfasilitasi dan menggugah proses berpikir pelajar.
• Selalu bersama untuk menjalin kerja sama dengan pelajar dengan cara menghargainya dan menghormatinya.
• Selalu mengembangkan proses dialog horizontal dengan pelajar dan bukan merupakan komunikasi satu arah.
• Tidak menggurui.
• Tindakan nyata pemandu dalam pendidikan orang dewasa adalah sebagai berikut.
• Mendengarkan pendapat pelajar.
• Turun bersama-sama pelajar untuk mengetahui masalah yang dihadapi mereka.
• Berdiskusi secara terbuka dengan pelajar tentang masalah mereka dan bukan berbicara selaku orang yang lebih tahu terhadap orang yang tidak mengetahui atau lebih tinggi kedudukannya terhadap orang yang lebih rendah.
• Menghormati pelajar dengan meng”orang”kannya, yaitu dengan mengajukan pertanyaan, menaruh perhatian, membantu mereka menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri, dan tidak pernah memberikan jawaban pertanyaan pelajar secara langsung.
Ciri-ciri orang dewasa yang akan ikut menentukan keberhasilan proses belajarnya yang perlu dipahami oleh pemandu adalah sebagai berikut.
• Orang dewasa mempunyai pengalaman-pengalaman.
• Orang dewasa mempunyai tendensi dapat menentukan kehidupan-nya sendiri.
• Orang dewasa lebih suka menerima saran-saran ketimbang digurui.
• Orang dewasa memberikan perhatian lebih pada hal-hal yang menarik baginya
• dan menjadi bagian dari kebutuhannya.
• Orang dewasa lebih suka dihargai daripada diberikan hukuman atau disalahkan.
• Orang dewasa biasa menilai rendah terhadap kemampuannya.
• Orang dewasa lebih menyenangi hal-hal yang bersifat praktis.
• Orang dewasa membutuhkan waktu belajar yang relatif lebih lama, akrab dan menjalin hubungan yang erat.

Cara Belajar Lewat Pengalaman (CBLP) sebagai Teknik Pembelajaran Orang Dewasa

Teknik pembelajaran yang biasa digunakan untuk pembelajaran orang dewasa adalah teknik pembelajaran CBLP. Penyelenggaraan CBLP harus memenuhi 4 syarat, yaitu
(1) Partisipasi aktif,
(2) Tanggung jawab penuh,
(3) Pembelajaran dalam kelompok,
(4) Berorientasi kepada kebutuhan.

Kelebihan teknik pembelajaran CBLP, antara lain (1) Mampu menumbuhkan rangsangan bagi pelajar untuk menemukan sendiri hasil belajarnya; dan (2) Menempatkan pelajar sebagai manusia seutuhnya atau subjek pembelajar.
Adapun langkah-langkah daur CBLP terdiri atas 5 tahap, yaitu
(1) Mengalami,
(2) Mengemukakan pengalaman,
(3) Mengolah pengalaman,
(4) Menyimpulkan, dan
(5) Menerapkan atau meng-aplikasikan.